Tuesday, June 4, 2013

Hukum Faraday

Michael Faradaylmuwan Inggris, Michael Faraday (1791-1867) mengembangkan tiga hukum dari tahun 1821 sampai 1833 yang mendorong penelitian dan pengetahuan atas listrik dan hubungannya dengan magnet. Faraday adalah asisten ahli kimia Sir Humprey Davy di Royal Institution di London, di mana Faraday mempelajari kimia dan memulai percobaanya sendiri ke dalam listrik dan kimia listrik.

Faraday yang melakukan percobaan pada tahun 1821, menemukan bahwa ketika arus listrik berjalan melalui kawat melingkar mengelilingi kutup magnet, anus itu akan berjalan seperti itu. Sebenarnya, ini merupakan motor listrik yang pertama. Setelah selama satu dekade mengerjakan proyek lain, dia kembali ke persoalan listrik. Dia nantinya mengembangkan pembangkit listrik pertama dengan menggunakan piringan perunggu dan timah dari pusatnya dan ujungnya di antara kutup-kutup magnet permanen. Pekerjaannya dengan induksi membawanya untuk mengembangkan trafo listrik pertama. Untuk menjelaskan fenomena pembangkit listrik dia menyatakan bahwa ketika sebuah bahan konduktif memotong jalur daya magnet, arus listrik yang muncul kekuatannya tergantung kepada daya magnet, tingkat pemotongan jalur magnet itu dan tingkat konduktivitas bahan tersebut.

Ketika mengembangkan karyanya pada elektrolisis dia menciptakan kosa kata yang banyak untuk menjelaskan fenomena listrik, termasuk istilah-istilah anoda, katoda, elektroda, ion, ionisasi, elektrolit, dan elektrolisis. Faraday mempublikasikan penemuannya dalam tiga volume dengan judul besar Experimental Research in Electricity antara tahun 1839 dan 1855. Hukum iduksinya dan dua hukum elektrolisisnya secara singkat bisa disebutkan di sini:

Hukum induksi Faraday: Jika suatu perubahan dalam fluktuasi magnetis terjadi melalui lompatan kawat, daya elektromotif yang terinduksi dalam lompatan itu proporsional dengan tingkat perubahan fluktuasi.

Hukum elektrolisis Faraday yang pertama: Massa dari produk apapun yang terlepas dalam elektrolisis, proporsional dengan kuantitas listrik yang menembus elektrolit.

Hukum elektrolisis Faraday yang kedua: Massa-massa produk yang dilepaskan dalam elektrolisis oleh kuantitas listrik yang sama, masing-masing rasio kimianya adalah sama. Konsep penggabungan daya atau valensi dari zat-zat yang berbeda ini memberikan petunjuk adanya elektron.

Hasil kerja Faraday memungkinkan pengembangan lebih lanjut atas sistem listrik dan kemajuan di bidang kimia. Dia menyatakan bahwa daya magnetik, listrik, dan gravitasi berjalan dari satu objek ke objek yang lain melalui ruang. Daya magnet, katanya, tidak terletak di dalam magnet tetapi di dalam bidang yang ada di sekitarnya.

Pada tahun 1845, berdasarkan anjuran William Thompson muda (yang nantinya menjadi Lord Kelvin), Faraday mencoba menjawab apakah cahaya bisa dipantulkan oleh daya magnet listrik dan menemukan bahwa magnet listrik yang kuat bisa mengubah keadaan cahaya yang terpolarisasi. Sekarang ini dikenal sebagai efek Faraday, atau efek magneto-optikal. Sebuah ceramah yang ia berikan tentang topik itu pada tahun 1846 menjadi dasar untuk pengembangan lebih lanjut dalam bidang teori, yang diajukan oleh William Thompson dan James Clerk Maxwell. Hukum induksi Faraday kemudian dirumuskan sebagai salah satu persamaan Maxwell.

No comments:

Post a Comment