Friday, June 7, 2013

Pembiusan

Sejarah Pembiusan

Beragam pereda rasa sakit telah digunakan pada zaman antik oleh para dokter selama dilakukannya pembedahan. Orang-orang Yunani kuno menggunakan nepenthe yang dianggap sebagai bentuk dari opium, dan dokter-dokter Arab menggunakan opium dan henbane. Paracelsus, yang telah mengawali ilmu pengobatan modern, telah mengembangkan larutan opium dalam alkohol yaitu, larutan dalam alkohol yang dikenal sebagai laudanum pada abad 16. Selama abad 18 para ahli bedah Inggris sering menggunakan rum untuk mematikan rasa sakit akibat operasi, bahkan termasuk dalam melakukan amputasi. Karena pereda sakit ini dimakan dan sama sekali tidak bisa diukur dosisnya selama operasi berlangsung, mereka hanya bisa mengira-ira dosisnya, dan akibatnya adalah bahwa pasien seringkali merasa kesakitan kalau dosis yang diberikan terlalu kecil dan bahkan beresiko kematian jika dosisnnya terlalu besar.

Ahli kimia Inggris Humprey Davy (1778-1829) menentukan pengaruh pembiusan dari nitrus oksida atau gas tertawa pada tahun 1799, tetapi itu tidak digunakan dalam penggunaan medis atau gigi untuk beberapa dekade. Nitrus oksida dan eter1 baru digunakan sebagai pesta hiburan selama beberapa tahun di Inggris dan Amerika Serikat pada awal abad 19.

Pengembangan pembiusan modern untuk operasi biasanya dianggap berkat beberapa dokter dan dokter gigi pada tahun 1840-an. Pada tahun 1842 Crawford Long, seorang dokter di Negara Bagian Amerika Serikat, Georgia, mulai menggunakan eter dalam operasi. Pada tahun yang sama William Clark menggunakan nitrus oksida ketika mencabut gigi. Pada tahun 1845 seorang dokter gigi Amerika, Horace Wells, mulai memperkenalkan penggunaan nitrus oksida setelah pertama kali menggunakannya terhadap dirinya sendiri pada saat mencabut gigi. Penggunaan khloroform diperkenalkan pada tahun 1847.

William Thomas Morton, seorang dokter gigi Amerika yang telah belajar di bawah bimbingan Horace Wells, mendapatkan keberhasilan pertama ketika memperkenalkan metode pembiusan pada sebuah pertunjukan di tahun 1846. Morton menggunakan eter ketika menghilangkan tumor leher seorang pasien di Massachusetts General Hospital. Segera setelah itu, para dokter dan tabib mulai menggunakan eter atau nitrus oksida untuk mengurangi rasa sakit saat melakukan operasi. Di Inggris, Dr, John Snow mengembangkan alat bantu pernafasan dan memberikan khloroform kepada Ratu Victoria ketika ia melahirkan anak kedelapanya, Pangeran Leopold pada tahun 1853.

Kebanyakan dari metode awal pelaksanaan pembiusan seperti menggunakan eter, nitrus oksida, dan kloroform itu cukup berbahaya, karena tidak ada cara untuk mengukur atau mengontrol dosisnya. Kemajuan di kemudian hari yang dilakukan oleh ahli pembiusan memasukkan sistem yang memungkinkan pencampuran gas-gas dengan oksigen dalam sebuah kantung karet yang kemudian dipompakan ke pasien melalui topeng karet.

Meskipun koka telah dikenal oleh penduduk asli Amerika Selatan sebelum kedatangan orang Eropa di Amerika, kokain pertama kali diperkenalkan di Eropa oleh Albert Neimann. Ia adalah orang Jerman pertama yang berhasil memisahkan dan memberi nama kristal kokain yang memiliki pengaruh mati rasa itu. Sigmund Freud menggunakan kokain untuk menghilangkan ketergantungan opium dan menyarankan penggunaannya dalam pembedahan kepada seorang koleganya di Wina, Carl Koller (1857-1944). Koller adalah seorang ahli bedah mata yang pertama kali menggunakan kokain untuk pembiusan pada tahun 1884, dan pada tahun 1885, ahli bedah Baltimore William Steward Halsted mulai menggunakan kokain untuk melakukan pembiusan lokal. Pada tahun 1898 ahli bedah Jerman August K. G. Bier memperkenalkan konsep penyuntikan tulang belakang untuk mencegah rasa sakit, tetapi beberapa pengaruh negatif sesudahnya dalam banyak kasus, termasuk kelumpuhan, membuat metode itu memiliki reputasi buruk pada awal penggunaannya. Pada tahun 1921, seorang ahli bedah Spanyol Fidel Pages memakai cara penyuntikan lagi dengan tidak secara langsung ke dalam cairan tulang belakang tetapi sebagai suntikan epidural2, ke dalam daerah sekitar dura atau cairan tulang belakang.

Obat bius lain telah banyak digunakan sebagai instrumen pembiusan. John Lundy memperkenalkan sodium pentothal di Amerika Serikat pada tahun 1933, dan orang Kanada, Harold Griffith, memperkenalkan curare sebagai pelemas otot. Metode lainnya menggunakan cara pendinginan, yang bisa berguna untuk pasien yang lemah atau sudah tua. Akupuntur yaitu menusukkan jarum-jarum pada titik-titik tertentu pada tubuh pasien, merupakan temuan seni kuno dari China yang semakin banyak digunakan di Barat.

No comments:

Post a Comment