Tuesday, June 11, 2013

Pencakar Langit

Sejarah Penemu Pencakar Langit    

Pengembangan bangunan-bangunan pencakar langit bisa dilakukan karena adanya pengembangan yang   berlangsung pada pertengahan abad 19, terutama setelah penemuan tangga berjalan oleh Elisha Graves Otis pada tahun 1852 dan pengembangan pembuatan baja oleh Henry Bessemer pada tahun 1856.

Ketika para pembangun mulai membangun gedung yang luar biasa tingginya yang ditopang oleh besi ringan atau kerangka baja, persoalan untuk memberikan daya tahan yang memadai terhadap angin terbukti sulit untuk diatasi. Bentuk-bentuk konstruksi sebelumnya masih memberikan panduan yang terbatas. Sebenarnya banyak peralatan dan teknik yang dipakai oleh para pembuat bangunan pencakar langit tidak diambil dari pembuatan bangunan-bangunan sebelumnya tetapi dari metode yang ditemukan untuk pembangunan jembatan-jembatan yang bentangannya panjang.

Meskipun teknologi-teknologi ini mempermudah untuk membangun pencakar langit, bangunan tinggi pertama yang sebagian dibangun dengan menggunakan kerangka baja tidak dibangun sampai tahun 1884-1885. Harga tanah yang meningkat, dan bukan karena kemungkinan teknologi, memicu keinginan untuk membuat bangunan-bangunan yang semakin tinggi. Arsitek William Le Baron jennery (1832-1907) merancang kesepuluh tingkat Home Insurance Company Building di Chicago, yang sering kali disebut sebagai "pencakar langit pertama." Tetapi, bangunan ini memiliki kolom-kolom dinding yang terbuat dari besi berbentuk persegi, tiang-tiang dari besi tempa dipasang sampai ke lantai enam, dan tiang baja di lantai ketujuh ke atas. Sementara tiang dan balok penopang diikat bersama dan dibautkan ke kolom-kolom itu untuk membentuk kerangka seperti sangkar yang merupakan struktur penopang utama, pencakar langit yang dibangun belakangan menggunakan evolusi yang lebih baik. Pada tahun 1889 Leiter Building di Chicago, yang dirancang oleh Jenney merupakan yang pertama yang tidak memiliki dinding penopang sendiri. Manhatan Building dan Fair Building yang setinggi 16 lantai, keduanya dibangun pada tahun 1891, memiliki penahan angin yang terbuat dari struktur baja dengan "dinding-dinding gorden" yaitu, dinding-dinding yang digantung pada kerangkanya, dan bukan dinding yang menopang beban di atasnya. Sejumlah arsitek Chicago lainnya yang belajar di bawah bimbingan Jenney menjalankan pekerjaan Jenney, termasuk yang paling terkenal adalah Louis Sullivan dan William Holabird.

Ledakan pembangunan gedung antara tahun 1890-an dan 1920-an mengubah wajah kota-kota Amerika, dengan banyak gedung pencakar langit yang menggabungkan fitur-fitur Art Deco, seperti Chrysler Building dan Empire State Building di New York. Undang-undang tentang bangunan-bangunan mensyaratkan bahwa bangunan tinggi "dimundurkan" dari jalanan, agar cahaya bisa masuk dan untuk mencegah jalanan agar tidak menjadi jurang muram yang dikelilingi oleh dinding-dinding terjal.

Beberapa pencakar langit dibangun selama tahun 1930-an dan 1940-an, tetapi setelah selesainya—era Perang Dunia II, sebuah rancangan baru mulai muncul, yang ditandai oleh gorden dinding dari kaca datar dan tanpa sentuhan seni di bagian luarnya. Gaya ultramodern ini yang di dalamnya beberapa dekorasi, warna dan tata letak ruang terbuka di lantai dasar gedung-gedung pencakar langit berperan terhadap wajah yang tidak terlalu mekanis atau impersonal.

No comments:

Post a Comment