Tuesday, June 11, 2013

Trem

Sejarah Penemu Trem

Trem atau troli memiliki asal usul dari trem jalanan yang ditarik kuda yang diperkenalkan di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa pada tahun 1830-an. Sebuah kereta kuda di atas rel yang bisa mengangkut orang dua kali lebih banyak untuk tenaga kuda yang sama dikenal sebagai "omnibuses" atau kereta yang terbuka untuk setiap orang (yang membayar karcis) yang berjalan di atas jalan kotor atau beraspal. Dengan rel berkendara menjadi lebih halus dan gesekan berkurang. Trem pertama yang ditarik kuda untuk menggantikan omnibuses di Amerika Serikat diperkenalkan di New York City pada tahun 1832, yang segera diikuti di banyak kota yang lebih kecil di seluruh negara itu.

Rute yang serupa menjadi populer di Paris pada tahun 1850-an dan di Inggris pada tahun 1860-an. Pada tahun 1870-an, beberapa kota bereksperimen dengan sistem yang digerakkan uap, tetapi secara umum, mesin uap terlalu berat untuk lintasan trem yang telah dipasang itu. Satu solusi yang berhasil diperoleh, terutama di kota-kota berbukit seperti Seattle dan San Fransisco, adalah kereta kabel, yang ditemukan oleh Andrew S. Hallidie. Sistem yang ada di San Fransisco dipasang pada tahun 1873, dan sebagian darinya masih bertahan sampai abad 21. Sistem bel lonceng untuk berkomunikasi di antara penjaga karcis dan penjaga pintu dimodelkan pada sistem yang sama yang digunakan untuk berkomunikasi antara ruang kemudi dan ruang mesin pada kapal uap awal. Kereta kabel dijalankan oleh mesin uap di pusatnya yang menarik kabel yang ada di bawah lintasan, yang dengannya kereta akan mendekat dan berjalan dengan kecepatan yang tetap. Kereta itu akan berhenti dengan melepaskan kabelnya dan menggunakan rem.

Ketika sistem ini terpasang, rel jalanan yang digerakkan listrik pertama kali dibuat, yang pertama di daerah pinggiran kota Berlin oleh Erns Werner von Siemens (1812-1892), yang mendemonstrasikannya pada tahun 1879 dan memperkenalkannya pada tahun 1881. Sistem Siemens pertama-tama menggunakan satu rel logam untuk memasok arus listrik dan rel yang lain untuk mengembalikan arus listrik. Sistem ini segera terbukti berbahaya, terutama ketika ada kendaraan yang melintas atau pejalan kaki menyentuh kedua rel itu secara bersamaan. Siemens segera mengganti sistem itu dengan kail ikan (fish rod)—tipe penyusunan yang akan mendatangkan arus listrik dari kawat yang dipasang di atas kereta. Kumparan ini menjadikan trem listrik disebut troli (trolley).

Sistem itu segera berkembang di kota-kota Amerika Serikat dan Eropa, dengan cepat mengantikan trem yang selebumnya ditarik oleh kuda. Di Amerika Serikat, Frank J. Sprague (1857-1934) mengembangkan sebuah tiang Troli yang bisa berputar yang membuat trem semakin fleksibel di sudut-sudut yang melingkar, dengan memasangkan sistemnya yang pertama di Richmond Virginia pada tahun 1888. Sistem-sistem yang menggunakan perlengkapan Sprague berkembang pesat pada dekade awal abad 20. Pada tahun 1917 ada sekitar 45.000 mil lintasan trem di Amerika Serikat, dan penumpang yang dibawa di atas lintasan ini semakin banyak dan tahun 1919 sampai 1920. Tetapi, seiring muncul dan tumbuhnya popularitas mobil, trem, dengan rutenya yang tertentu dan teratur, menjadi macet dalam lalu-lintas masyarakat urban, dan penggunaannya mulai berkurang. Beberapa lintasan trem yang mendukung bangunan-bangunan di taman-taman bermain di daerah pinggiran kota untuk menarik para pelancong, dan di banyak kota, keberadaan lintasan trem membentang ke lokasi-lokasi pedesaan yang mendorong pengembangan trem di daerah pinggiran yang menjadi pertanda awal dari perubahan yang dilakukan mobil. Ini merupakan dasar utopia borjuis dari daerah pinggiran. Sebagai bentuk transportasi pada awal abad 20, trem telah menjadi ikon bagi nostalgia masyarakat urban.

No comments:

Post a Comment