Friday, June 7, 2013

Penukaran Mesin

Sejarah Penukaran Bagian Mesin

Meskipun beberapa penemu telah memikirkan tentang kemungkinan adanya bagian-bagian mesin yang bisa diganti, penerapan praktis dari gagasan itu belum bisa dilakukan sampai pada tahun 1830-an di gudang senjata Amerika Serikat di Harpers Ferry, Virginia, dan Springfield, Massachusetts. Pada sekitar tahun 1780-an, angkatan bersenjata Perancis mencoba membuat senjata standar untuk memudahkan dilakukannya perbaikan dengan menggantikan bagian-bagian yang rusak dengan bagian yang tidak rusak dan senjata yang lain, sebuah proses yang secara informal dikenal sebagai kanibalisasi. Meskipun konsep itu sangat bagus, pembuat mesin pada masa itu tidak bisa mencapai tingkat standar yang diinginkan. Penggilingan mesin bubut, mesin bor, dan peralatan-logam yang lain, meskipun biasanya digerakkan dengan air yang jatuh atau roda-air, dilakukan dengan sedikit peralatan untuk memastikan keberaturannya. Penukaran itu telah dianggap sebagai peran Eli Whitney (1765-1825), penemu mesin pemintal kapas, dan Samuel Colt (1814-1862), yang mengembangkan senapan, tetapi lebih tepat kiranya untuk mengatakan bahwa mereka berdua adalah pendukung teknik penukaran dan standarisasi daripada sebagai orang yang menemukan cara itu.

Agar bagian-bagian senapan-senapan kuno bisa saling dipertukarkan dari satu senapan ke senapan yang lain diperlukan potongan-potongan logam yang digiling dan dibentuk agar bisa menggantikan bagian yang lain dengan tepat dan cepat. Bagian-bagian itu diukur dan diuji dengan mikrometer yang memungkinkan dilakukannya pengukuran yang tepat. Pengembangan industri alat-mesin di kedua gudang senjata pemerintah AS itu dilakukan pada tahun 1840-an, keduanya membuat senapan-senapan kuno yang masih bisa dipakai itu cocok dengan penggantinya. Ketika konsep dan perlengkapan mekanis itu menyebar, terutama dari Springfield ke industri yang lain di Massachusetts dan kemudian lebih luas lagi, konsep tentang saling menukar bagian mesin menjadi dikenal luas sebagai Sistem Manufaktur Amerika. Industri arloji yang berpusat di Waltham, Massachusetts, dan pembuatan mesin jahit dan mesin ketik semuanya mencerminkan adanya pengaruh itu dan memindahkan individu, gagasan dan peralatan dari Springfield ke sektor pribadi. Kemudian, prinsip dan perlengkapan itu diterapkan untuk membuat sepeda dan mobil.
Meskipun kerajinan tangan, yang merupakan hasil karya manusia secara alami, memperlihatkan perubahan dan variasi yang konstan dan membesar-besarkan fakta bahwa tidak ada dua produk yang sama, hasil kerja mesin benar-benar berseberangan dengan hal ini, ia merasa bangga atas fakta bahwa jutaan kendaraan bermotor dibuat sesuai dengan pola-pola yang pertama. —Lewis Mumford, Tech¬nics and Civilisation (New York: Harcourt, Brace, 1934).

Kemampuan untuk saling dipertukarkan merupakan konsep utama kemajuan besar dalam industrialisasi abad 19. Meskipun pertama-tama digunakan sebagai cara untuk memperbaiki mesin dengan cepat di medan perang dengan menggunakan cara kanibalisasi, keuntungan yang lain segera tampak. Jika bagian tertentu dari mesin selalu diproduksi dengan standar yang sama, sebuah mesin bisa diperbaiki hanya dengan melakukan perbaikan bagian-bagian yang rusak atau yang aus saja. Sebelum adanya kemampuan untuk saling menggantikan, setiap mesin atau peralatan mekanis dibuat sesuai pesanan, dan setiap bagian pengganti harus dibuat agar bisa cocok dengan mesin tertentu. Pengenalan konsep penukaran memungkinkan peralatan pertanian, mesin, dan peralatan listrik tetap bisa dipakai lebih lama, dan untuk diperbaiki dengan biaya yang jauh lebih murah, karena hanya sekedar melakukan pemindahan dan penggantian dan bukannya membuat bagian yang baru.

No comments:

Post a Comment