Tuesday, June 11, 2013

Pesawat Terbang

Sejarah Pesawat Terbang

Penemuan pesawat terbang (airplane) atau yang pada awalnya dikenal dengan nama aeroplane seperti yang terjadi juga pada mobil, menggambarkan puncak mimpi teknologis yang sudah berlangsung sejak lama. Leonardo da Vinci (1452-1519) yang telah membuat rancangan kapal terbang dengan sayap-sayap yang bisa mengepak, telah menghasilkan setidaknya 500 sketsa antara tahun 1486 dan 1490. Teknologi mengembangkan ornithopter  Skala besar yang mampu membawa seorang pilot belum bisa diperoleh sampai awal abad 20. Pada tahun 1804, George Cayley (1773-1857), seorang tuan tanah di Inggris yang tinggal di Yorkshire mengembangkan dan menerbangkan sebuah pesawat luncur bersayap dengan rentangan sayap sepanjang 3 kaki. Otto Lilienthal (1848-1896), seorang insinyur Jerman, melakukan beberapa penerbangan yang berhasil dengan menggunakan pesawat luncur berawak manusia antara tahun 1891 dan 1896, yang kemudian meninggal dalam kecelakaan salah satu pesawat itu pada, tanggal 10 Agustus 1896.

Samuel Pierpont Lanley (1834-1906), seorang sekretaris pada Smithsonian Institution di Washington, mengerjakan pesawat bermesin dan berhasil menerbangkan pesawat bertenaga uap tanpa awak yang ia sebut aerodrome. Percobaan yang lain termasuk juga pesawat terbang bertenaga uap yang dibuat oleh Hiram Maxim (1840-11916), sang penemu senapan mesin, dan pesawat bertenaga uap yang lain yang terbang sekitar 900 kaki, dibuat oleh seorang insinyur Perancis bernama Clemont Ader (1841-1926), keduanya dibuat pada tahun 1890-an.

Wilbur Wright (1867-1912) dan Orville Wright (1871- 1948) mulai mengerjakan persoalan pesawat bermesin pada tahun 1896, dengan mempelajari literatur yang ada. Mereka membangun seiumlah model yang mereka coba sejak tahun 1900 sampai 1901 di Kitti Hawk dan Kill Devil Hills, Nort Carolina. Karena. mendapatkan hasil yang tidak memuaskan, mereka memutuskan untuk mengembangkan data mereka sendiri dan membuat saluran udara kecil untuk menguji aerodinamika s ayap- sayapny . Mereka mengembangkan sayap, yang mereka sebut aeroplane, istilah yang kemudian digunakan untuk menyebut pesawat terbang yang bersayap yang lebih berat daripada udara yang dipindahkan (heavier-than-air). Mereka mengisi lamaran hak paten untuk rancangan Flying Machine mereka pada tanggal 23 Maret 1903, tepat sebelum penerbangan pertama mereka, dan hak paten itu dikeluarkan pada tanggal 22 Mei 1906.

Sayap itu memiliki permukaan atas yang cembung, dan konsep itu berdasarkan pada prinsip Bernoulli, bahwa gerakan maju pesawat menembus aliran udara akan memberikan daya angkat. Dua baling-baling dipasang di belakang sayap, dan berputar dengan arah yang berlawanan untuk mencegah tenaga putaran yang bisa memutar pesawat saat terbang, dan memberikan gerak dorong. Mereka membuat sendiri mesin ringan (152 pon) berpembakaran internal berbahan bakar bensin yang menghasilkan tenaga sebesar 12 tenaga kuda. Rancangan yang mereka kembangkan, dengan dua sayap yang salah satunya dipasang di atas yang lain dan dihubungkan dengan penopang-penopang dan kawat pesawat bersayap ganda dihasilkan pada penerbangan percobaan Wright tahun 1903. Keberhasilan mereka yang pertama terjadi pada tanggal 17 Desember 1903. Wright bersaudara terus melakukan percobaan secara diam-diam dan akhirnya mulai menunjukkan di depan umum pada tahun 1908. Banyak orang yang mengikuti melakukan percobaan, beberapa dari mereka mengharapkan hadiah sebesar 1000 Pounsterling yang ditawarkan oleh koran London, Daily Mail bagi orang pertama yang berhasil terbang melintasi English Channel. Louis Bleriot mendapatkan hadiah itu dengan penerbangannya yang dilakukan pada tanggal 25 Juli 1909, dengan pesawat bersayap tunggal hasil rancangannya sendiri.

Perlu diketahui bahwa kami, Orville Wright dan Wilbur Wright, warga Amerika Serikat yang tinggal di kota Daytona, daerah Montgomery, dan negara bagian Ohio, telah menemukan pengembangan yang baru dan berhasil dalam Flying-Machines, yang spesifikasinya adalah sebagai berikut: Penemuan kami berhubungan dengan kelas mesin terbang yang bohotnya ditopang oleh reaksi yang dihasilkan ketika satu atau lebih sayap (aeroplane) bergerak menembus udara pada besaran sudut yang kecil, baik itu melalui pemakaian daya mekanis maupun pemanfaatan gaya gravitasi.

Ketika mereka menggunakan istilah aeroplane, kata ini mengacu kepada sayap dari mesin terbang itu. Dan lamaran hak paten nomer 821,393, Flying Machine.

Pertengkaran hebat atas hak paten rancangan Wright terjadi, dengan Langley yang mendesakkan bahwa rancangannya menunjukkan penemuan yang lebih dahulu. Akibatnya, Wright bersaudara tidak pernah menjadi kaya atas penemuan mereka itu, tetapi mereka dielu-elukan sebagai pelopor pesawat berawak.

Antara tahun 1903 dan 1927 rancangan pesawat sayap ganda mendominasi pembuatan pesawat terbang. Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa penopang dan kawat-kawat dan juga sayap-sayap yang relatif pendek dan gemuk, menghasilkan pengereman. Sebuah sayap yang lebih panjang, bersama dengan perbaikan yang lain, seperti pelangsingan tubuh pesawat, bisa mengurangi hambatan udara. Terutama pada tahun 1928, National Advisory Committee for Aeronautics (NACA) di Amerika Serikat memperkenalkan konsep menutup mesin dengan topi runcing dan membuat bentuk yang langsing, yang mengurangi hambatan udara secara signifikan. Topi penutup dari NACA dan langkah-langkah yang lain untuk memperbaiki desain udara berlangsung di sepanjang tahun 1930-an. Menjadi jelas bagi para perancang pesawat terbang pada dekade itu bahwa badan pesawat (airframe) tidak lagi menjadi pembatas untuk mendapatkan kecepatan yang lebih tinggi, dan bahwa dengan mesin piston, pesawat bisa mencapai batas kecepatan yang lebih tinggi lagi sampai dengan 400 sampai 450 mil per jam. Untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi, diperlukan adanya sistem pendorong yang baru, dan para peneliti di Jerman, Inggris, dan Austria secara bersamaan mengerjakan roket dan pesawat jet untuk menghasilkan terobosan berikutnya.

Pengaruh dari pesawat terbang paling dirasakan di medan perang. Pesawat digunakan untuk mengintai keberadaan musuh, untuk memberikan penandaan pasukan artileri, dan untuk menjatuhkan bom ke tempat musuh. Segera saja didapati pesawat yang dirancang sebagai pesawat tempur. Di masa antara dua Perang Dunia, banyaknya pengembangan pesawat pengebom jarak jauh dan pesawat tempur berkecepatan tinggi menandai peran utama yang akan dimiliki pesawat itu di medan perang. Transportasi surat udara, kargo, dan penumpang juga mulai muncul pada masa di antara perang itu, dengan Pan American World Airways yang memelopori penerbangan lintas samudra menggantikan cllipper amfibi yang bisa mendarat di pelabuhan-pelabuhan.

2 comments: