Friday, June 7, 2013

Sepeda

Sepeda bisa dilacak kembali ke nenek moyangnya sebagai perlengkapan sederhana yang memiliki dua roda sebaris dengan dilengkapi sadel kecil, digerakkan dengan kaki yang menjejak tanah. Pada sekitar tahun 1690, seorang berkebangsaan Perancis bernama de Sivrac sudah mengembangkan jenis sepeda dorong yang agak primitif ini, yang dikenal dengan nama celerifere. Baron Karl Friedrich Christian Ludwig Drais von Sauerbronn menyempurnakannya pada tahun 1813, dengan menambahkan setang di roda depan. Di Inggris benda ini dikenal sebagai hobbyhorses atau dandy horses. Drais memperlihatkan mesinnya yang bisa berjalan itu, yang tidak pernah terlihat di Jerman tetapi populer dan bahkan menjadi mode di inggris dan Amerika serikat. Drais juga menemukan kereta reparasi yang dikayuh dengan tangan yang dikenal dengan nama Draisine.

Seorang skotlandia, Kirkpatrick Macmillan, mengembangkan sepeda berpedal pertama kali pada tahun 1842, dengan pedal-pedal yang dipasang di roda belakang. Dia bersepeda dari Dumfries sampai Glasgow, sekitar 40 kilo-meter, selama dua hari. Philipp Heinrich Fischer, seorang mekanik Bavaria, mengembangkan mesin berpedal yang sama. Pada tahun 1861, di Perancis, seorang pembuat kereta bernama Pierre Michaux memperbaiki kuda mainan (hobbyhorses) buatan Drais yang bisa dikendalikan itu. Tampaknya dia tidak pernah memperhatikan salah satu mesin Macmillan, dan Michaux menyarankan untuk memperbaiki mesin Drais, dengan menambahkan pedal di roda depan. Engkol pedal dari velocipede (sepeda kayuh) ini langsung dipasang di roda depan. Pada masa ini, tidak ada orang yang paham mengapa begitu mudah menjaga kesimbangan di atas mesin beroda dua ketika sedang bergerak tetapi hampir mustahil ketika berhenti. Pengaruh giroskopika dari dua roda yang berputar menyebabkan mesin-mesin seperti itu apabila semakin cepat bergerak akan semakin stabil.

Karena hanya dikendalikan pedal yang dipasang langsung, roda depan harus diperbesar lingkarannya agar bisa berjalan lebih cepat. Pada tahun 1880-an, sepeda biasa atau boneshaker adalah sepeda yang terdiri dari sebuah roda besar di depan dan roda kecil sebagai ekornya. Perbedaan ukuran menjadikannya memperoleh nama panggilan pennyfarthings, dan menjadi mode pada tahun 1884. Nama ini diperoleh dari penyebutan koin sen Inggris pada waktu itu yang memiliki ukuran kira-kira tiga kali lebih besar dibandingkan dengan seperempat penny (farthings) yang tipis, atau kepingan seperempat sen. Rantai telah digunakan untuk menjalankan mesin-mesin tekstil, tetapi rantai yang kuat dan bisa diandalkan yang agak kecil untuk digunakan pada sepeda diperoleh melalui beberapa perbaikan, yang dimulai pada tahun 1868 dengan sebuah rantai yang dirancang oleh Andre Guilmet dan dibuat oleh Meyer et Cie. Hans Renold, seorang penemu dari Swiss yang telah pindah ke Inggris, mengusulkan rantai berputar yang sama dengan yang tampak dalam sketsa-sketsa buatan Leonardo da Vinci. Beberapa pengembangan dilakukan lagi, seperti per untuk sadel, bola duga (gotri) dan roda gigi atau pemindah gigi, yang muncul dengan cepat pada awal tahun 1880-an. Pada tahun 1885, John Kemp Starley dari Coventry, Inggris, dan seorang berkebangsaan Perancis G. Juzan secara terpisah menemukan sepeda yang digerakkan oleh rantai pada roda gigi yang dihubungkan dengan roda belakang. Sepeda berantai segera menjadi populer, dan dengan penemuan ban angin pada tahun 1888 oleh John Boyd Dunlop, industri sepeda menjadi fenomena yang mendunia. Di Inggris, kota Coventry menjadi pusat pabrik sepeda.

Pada tahun 1888 ada sebanyak 300.000 buah sepeda di seluruh dunia. Satu abad kemudian ada lebih dari 110 juta buah karena alat itu menjadi sarana transportasi yang murah dan bisa diandalkan, dan juga digunakan untuk olah raga dan bermain. Sepeda bisa membawa setidak-tidaknya I 0 kali berat sepeda itu dan bisa berjalan dengan kecepatan 6 kali orang yang berlari.

No comments:

Post a Comment