Sejarah Penemu Minyak Batu Bara
Minyak batu bara dan minyak tanah yang berasal dari kerosin dikembangkan dari gas batu bara, yang sudah digunakan di beberapa kota Eropa pada tahun 1808. Penemuan minyak batu bara, yang disaring dari baatu bara untuk digunakan pada lampu, dikaitkan dengan seorang dokter medis Kanada, Abraham Gesner (1797-1868), dan seorang ahli kimia Skotlandia, James Young (1811-1883).
Setelah diberitahu adanya rembesan minyak dari tambang batu bara di Derbyshire pada tahun 1847, Young pertama-tama mencoba memanfaatkan rembesan itu dan kemudian membuat metode penyaringan. Young bersama worang rekannya, Edward Binney, pada awalnya membangun pabrik penyaringan minyak batu bara di Bathgate, Skotlandia, dan mematenkan proses itu pada tahun 1850 dan di Amerika Serikat pada tahun 1852. Young menyebut minyak yang disaring itu sebagai minyak parafin, yang ketika didinginkan menjadi endapan lilin. Akhirnya parafin temuannya itu menggantikan malam lebah untuk dijadikan lilin.
Pada tahun 1855 Young mampu menjadikan harga minyak batu bara setengah dari harga minyak paus. Pada tahun 1865 dia menjual perusahaannya demi sejumlah uang, dan berhenti dari pekerjaan ilmiah. Sementara itu, Gesner tertarik sekali dengan sebuah danau gala-gala di Trinidad dan telah berusaha menyuling gala-gala itu pada tahun 1846. Dia mematenkan metode untuk menghasilkan gas bercahaya dari ter minyak tanah pada tahun 1846. Pada tahun 1850, pada sekitar waktu yang sama ketika Young mengembangkan metodenya di Inggris, Gesner mengerjakan penyulingan aspal padat yang ditemukan di Nova Scotia dan dikenal sebagai albertite. Setelah beberapa paten dipersoalkan Young, Gesner memperkenalkan proses untuk membuat kerosin dari minyak tanah dan bukannya dari batu bara. Keduanya menggunakan asam belerang sehingga mendapatkan aroma tidak sedap yang dikeluarkan oleh lampu minyak. Popularitas minyak batu bara mendorong penelitian untuk mencari cara mendapatkan kerosin berbahan dasar minyak tanah dan pengembangan cara penambangan minyak.
Popularitas minyak batu bara maupun kerosin yang berbahan dasar minyak tanah melebihi minyak paus karena harganya yang rendah dan juga karena pengenalan jenis lampu yang baru pada tahun 1856, yang dikenal dengan nama pembakaran Wina, dengan sumbu rata yang bekerja sangat baik dengan bahan bakar yang baru. Pembakar bersumbu rata dalam lampu minyak menjadi standar dan tetap tidak berubah sampai abad 20 dan 21.
No comments:
Post a Comment