Sejarah Penemu Mata-Pena Baja
Menulis dengan tinta memerlukan ujung pena yang selalu lancar, dan dahan papirus tampaknya sudah digunakan oleh orang-orang Mesir dan kuas yang tajam digunakan oleh orang-orang China kuno. Penggunaan bulu burung telah dipakai di Eropa pada abad ke-7 M, dan kemungkinan telah dipakai pada masa-masa sebelumnya. Penknive adalah pisau kecil yang digunakan untuk mempertajam ujung pena. Pena-pena dengan tempat penyimpanan tinta telah diperkenalkan pada abad 17 tetapi masih memiliki banyak kekurangan, termasuk bocor, tersumbat, dan persoalan pada pengisiannya. Mata pena buatan tangan yang terbuat dari perak, emas, dan kuningan banyak dipakai pada abad 17.
Pada abad 19, diperkenalkan mata pena yang terbuat dari baja buatan mesin. Pada tahun 1828 John Mitchell di Birmingham, Inggris, memproduksi mata pena yang terbuat dari baja dan rancangan lain dibuat di Perancis pada tahun yang sama. Pada tahun 1830 seorang penemu berkebangsaan Inggris yang lain, James Perry merancang ulang mata pena itu. Pada tahun 1884, seorang pedagang Amerika bernama Lewis Edson Waterman, menemukan versi pena yang praktis dengan tempat penyimpan tinta yang menggunakan gerak kapiler. Ia juga berhasil dalam berbisnis pembuatannya. Konon ia terinspirasi untuk menemukan pena dengan penyimpan tinta ketika sebuah pena yang sebelumnya (fountain pen) bocor di atas surat kontrak yang hendak ditandatangani pelanggannya. Pena pertamanya diisi dengan sebuah penghisap atau penetes mata, dan pengembangan selanjutnya pada tahun 1913 mengarahkan kepada sebuah pengungkit yang menekan tempat penyimpanan yang terbuat dari karet dan melepaskannya, untuk menghisap tinta. Bulpen (ballpoint pen) ditemukan oleh orang Hungaria bersaudara Ladislas dan Georg Biro selama Perang Dunia II, yang menunjukkan perkembangan lebih lanjut.
No comments:
Post a Comment